Jumat, 16 Juni 2023

PANGKALAN NELAYAN KOTA CILEGON, MASIH ADA ???

PANGKALAN NELAYAN DI MEDAKSA SEBRANG KOTA CILEGON
NELAYAN, Profesi yang dianggap paling rendah setelah petani, kehidupan dan penghasilan mereka tergantung dari Laut. Pemerintah Kota Cilegon kurang serius untuk mengembangkan usaha dan penghidupan masyarakat yang berprofesi Nelayan. Dilihat dari beberapa Pangkalan Nelayan yang berada di Kota Cilegon terbengkalai, salah satunya Pangkalan Nelayan Di Medaksa Sebrang Kota Cilegon. Setelah Bapak Amin P Napitupulu tidak menjabat sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon, Pemerintah Kota Cilegon tidak lagi peduli atas kehidupan warganya yang tinggal di pesisir pantai terpencar di sepanjang 25 KM Garis Pantai.

Pangkalan Nelayan Di Kota Cilegon :
1. Pangkalan Nelayan Suralaya (Sebelah POLAiR).
2. Pangkalan Nelayan Lebakgede (Sebelah OTM).
3. Pangkalan Nelayan Tamansari (Medaksa Sebrang).
4. Pangkalan Nelayan Mekarsari (Pantai MABAK POLRI)
5. Pangkalan Nelayan Gerem dan Rawaarum (Pantai Lelean/Tanjung Peni)
6. Pangkalan Nelayan Citangkil (Tanjung Warnasa,ri) bersebelah PCM Kota Cilegon
7. Pangkalan Nelayan Ciwandan (Didalam Area PT. PELINDO-III)
Sampai kapan Pemerintah Kota Cilegon akan berbuat terhadap Masyarakat Nelayan ???
Apakah Bapak Amin P Napitupulu, harus menjadi Ketua HNSi Kota Cilegon, Lagi ???

Senin, 21 Juni 2010




Pulau Merak Besar adalah Pulau Hutan Lindung yang berfungsi sebagai Pelindung Pelabuhan Ferry dan Terminal Terpadu Merak, pulau ini sangat strategis untuk melindungi kedua asset milik pemerintah pusat dan daerah. Dan pulau ini juga sangat berpotensi sebagai “OBJEK WISATA BAHARI” karena memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang belum dikelola secara maksimal oleh Pemerintah maupun Masyarakat.

Pulau Merak Besar terletak di Bagian Barat Kota Cilegon yang memiliki luas kurang lebih 40 Ha dan sangat potensi akan Sumber Daya Alam Hayati dan Perikanan, seperti Pasir Putih terletak disebelah Barat dan Selatan, Terumbu Karang disebalah Timur dan Utara serta Potensi Penangkapan Ikan Laut jenis Pelagis Kecil, Demersal dan Ikan Karang.

Selain Sumber Daya Ikan yang terdapat di pulau ini ternyata Habitat Binatang Liar disini masih banyak dan berpotensi untuk berkembang biak dengan baik, seperti Kera, Ular, Kalelawar, Tupai, Tikus Hutan, Kadal dan Biayawak. Walaupun jenis-jenis binatang liar ini termasuk binatang predator (pemangsa) maka perlu dilindungi agar rantai makanan di pulau itu tetap terjaga. Binatang liar yang mendominasi di pulau ini adalah Primata (Jenis Kera).

Primata (Jenis Kera) spesies ini adalah termasuk Hominoidea yaitu Ordo Primata (Jenis Kera) yang selama ini sebagai penghuni Pulau Merak Besar. Binatang yang dilindungi oleh Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Alternatif lain, pulau ini dapat dijadikan sebagai ”OBJEK WISATA PRIMATA”. Mengingat Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) Kota Cilegon, ada 4 (empat) Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang akan dikembangkan antara lain; Wisata Sejarah, Wisata Industri/Iptek, Wisata Bahari dan Wisata Agro. Selain 4 (empat) Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang akan dikembangkan, ternyata masih ada objek wisata lainnya yang perlu diperhatikan dengan serius oleh Pemerintah Kota Cilegon yaitu; Wisata Alam Batu Lawang, Wisata Rawa Arum dan Wisata Primata (Jenis Kera).

Selasa, 08 Juni 2010

REMBUG PARIPURNA KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KTNA) NASIONAL 2010

Muslih Mansur, Ali Muiz Dan Kelik Rasidi

TENGGARONG - Untuk menunjang dan meningkatkan sektor pertanian yang menjadi sektor unggulan, Gubernur Kelimantan Timur Bapak Awang Faroek meminta kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamma agar anggaran APBN untuk sektor itu dinaikkan 8-10 %.
" Kalau saat ini anggaran pertanian baru sekitar 3-5 %, mudah-mudahan ke depan anggaran bisa meningkat menjadi 8-10 %, " kata Awang Faroek dalam pidatonya di pembukaan Acara Pekan Daerah Kontak tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) dan Rembug Paripurna KTNA Nasional XIII yang dipusatkan di komplek Stadion Parjiwa Tenggarong Seberang.

Sementara Bapak Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan) menyampaikan pesan dari Presiden SBY yaitu peningkatan produksi pertanian dan terobosan benih-benih unggul, Menurut Bapak Fadel Muhammad, dirinya sangat ingin kedepankan petani dan nelayan berpendapatan lebih baik, Untuk itu melalui Peda KTNA dan Rembug Paripurna KTNA Nasional kali ini bisa membuat terobosan dan mengambil sikap sendiri.

" Sektor kelautan di Indonesia sendiri memiliki berbagai masalah dan tantangan serta peluang usaha. Misalnya saja luas laut Indonesia 5,8 juta km2 atau 2/3 luas wilayah Republik Indonesia dan panjang pantai 95.181 km, tapi PDB perikanan baru 2,2 %. Adapun potensi sumberdaya perikanan tangkap 6,4 juta ton/tahun, namun nelayan masih banyak yang miskin, " ungkap Bapak Fadel Muhammad.

Pada acara tersebut Bapak Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan) akan memberikan dukungan serta memfasilitasi para Petani Nelayan pada Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Tenggarong Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur yang akan diselenggarakan pada 18 s/d 23 Juli 2011.


SELAMAT BERTEMU KEMBALI KEPADA REKAN-REKAN PETANI NELAYAN DI SELURUH INDONESIA PADA PENAS KTNA KE-XIII



KERAS ARRASYIDI

Minggu, 06 Juni 2010

Rembug Paripurna Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional



Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) harus menjadi dirinya sebagai organisasi yang menjadi dirinya sebagai organisasi yang menjadi motor pembangunan masyarakat petani nelayan untuk membangunan skala usaha yang memiliki posisi tawar seperti pelaku usaha lainnya, menjadi motor penggerak dan penyalur aspirasi petani nelayan untuk ikut serta menentukan kebijakan pemerintah di bidang pertanian, kehutanan dan kelautan sekaligus mentransfer segala bentuk dukungan fasilitas dan dorongan kepada pemerintah dalam membangun pertanian, kehutanan dan kelautan termasuk membentengi petani dan nelayan dari persaingan yang tidak sehat dari negara-negara lain.

Rembug Paripurna Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) pada 6 hingga 10 Juni 2010, di Tenggarong Kabupaten Kutai KertanegaraProvinsi Kalimantan Timur.

Dalam pertamuan ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang diharapkan oleh para petani nelayan dapat terwujud yaitu terciptanya ketahanan pangan nasional dan meningkatnya pendapatan para petani nelayan, melalui perjuangan wakil-wakil petani nelayan Indonesia yang dipilih dalam rembug ini untuk menjadi petani nelayan yang handal.

Rabu, 19 Mei 2010

KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN KOTA CILEGON




KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN KOTA CILEGON
SUDAH BEBERAPA TAHUN INI TIDAK PERNAH EKSIS
MUDAH-MUDAHAN PEMIMPIN BARU KOTA CILEGON
MENJADI MOTIVASI PARA PETANI DAN NELAYAN DI CILEGON KOTA LIMA PULAU

POKMASWAS



KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS
" TANJUNG MILLI "
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Selasa, 20 Oktober 2009

Pulau Merak Besar






















Pulau Merak Besar adalah Pulau Hutan Lindung yang berfungsi sebagai Pelindung Pelabuhan Ferry dan Terminal Terpadu Merak, pulau ini sangat strategis untuk melindungi kedua asset milik pemerintah pusat dan daerah. Dan pulau ini juga sangat berpotensi sebagai “OBJEK WISATA BAHARI” karena memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang belum dikelola secara maksimal oleh Pemerintah maupun Masyarakat.

Pulau Merak Besar terletak di Bagian Barat Kota Cilegon yang memiliki luas kurang lebih 40 Ha dan sangat potensi akan Sumber Daya Alam Hayati dan Perikanan, seperti Pasir Putih terletak disebelah Barat dan Selatan, Terumbu Karang disebalah Timur dan Utara serta Potensi Penangkapan Ikan Laut jenis Pelagis Kecil, Demersal dan Ikan Karang.

Selain Sumber Daya Ikan yang terdapat di pulau ini ternyata Habitat Binatang Liar disini masih banyak dan berpotensi untuk berkembang biak dengan baik, seperti Kera, Ular, Kalelawar, Tupai, Tikus Hutan, Kadal dan Biayawak. Walaupun jenis-jenis binatang liar ini termasuk binatang predator (pemangsa) maka perlu dilindungi agar rantai makanan di pulau itu tetap terjaga. Binatang liar yang mendominasi di pulau ini adalah Primata (Jenis Kera).






















Primata (Jenis Kera) spesies ini adalah termasuk Hominoidea yaitu Ordo Primata (Jenis Kera) yang selama ini sebagai penghuni Pulau Merak Besar. Binatang yang dilindungi oleh Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Alternatif lain, pulau ini dapat dijadikan sebagai ”OBJEK WISATA PRIMATA”. Mengingat Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDA) Kota Cilegon, ada 4 (empat) Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang akan dikembangkan antara lain; Wisata Sejarah, Wisata Industri/Iptek, Wisata Bahari dan Wisata Agro. Selain 4 (empat) Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang akan dikembangkan, ternyata masih ada objek wisata lainnya yang perlu diperhatikan dengan serius oleh Pemerintah Kota Cilegon yaitu; Wisata Alam Batu Lawang, Wisata Rawa Arum dan Wisata Primata (Jenis Kera).